BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Perkembangan teknologi di bidang elektronika saat
ini sudah sangat pesat. Berbagai barang elektronika yang dahulu menggunakan
sistem analog kini hampir semua beralih ke sistem digital. Sistem ini
menawarkan berbagai keunggulan seperti ketepatan dan ketelitian yang lebih
tinggi, kemudahan dalam penyimpanan informasi, operasinya mudah diprogram,
lebih tahan terhadap noise dan sebagainya. Walaupun sekarang hampir semua
peralatan
elektronik
sudah menggunakan sistem digital, tetapi sampai sekarang masih terdapat juga
peralatan yang menggunakan sistem analog, salah satunya adalah alat ukur.
Alat ukur dapat didefinisikan sebagai suatu alat yang dapat mengetahui besarnya nilai yang digunakan dalam sebuah satuan berdasarkan tingkat ketelitian tertentu. Dalam bidang kelistrikan alat ukur yang biasa dijumpai secara umum diantaranya Voltmeter sebagai pengukur tegangan, Amperemeter sebagai pengukur arus, Wattmeter sebagai pengukur daya, KWHmeter sebagai pengukur alat penghitung pemakaian listrik. Bahkan terdapat Multimeter yang dapat sekaligus mengukur tiga besaran dalam satu alat yaitu tegangan, arus dan hambatan yang biasa kita kenal dengan nama AVO-meter.
Dari peralatan yang disebutkan diatas, belakangan
ini hanya Multimeter saja yang sudah banyak menggunakan sistem digital, sisanya
kebanyakan masih menggunkan sistem analog. Alat ukur Wattmeter yang sering
digunakan sekarang masih menggunakan sistem analog yang agak rumit dalam hal pembacaan
nilai keluarannya, itu dikarenakan penampilnya menggunakan jarum yang menunjuk
pada skala tertentu.
Akan tetapi seiring berjalannya waktu dan perubahan
jaman, alat – alat yang masih menggunakan sistem analog sekarang sudah
berkembang atau beralih ke sistem digital, Itu di karenakan sistem digital
lebih mudah dalam segala hal. Contohnya saja alat ukur wattmeter yang dahulu
menggunakan sistem analog sekarang menggunakan sistem digital.
1.2 Tujuan
Ø Diharapkan
agar mahasiswa dapat mengerti tentang alat ukur terutama alat ukur WATTMETER
Ø Diharapkan
agar mahasiswa dapat menggunakan berbagai macam jenis alat ukur terutama untuk
WATTMETER itu sendiri
1.3 Rumusan Masalah
1) Apa
itu wattmeter?
2) Apa
fungsi dari wattmeter ?
3) Apa
saja bagian – bagian dari wattmeter ?
4) Bagaimana
prinsip kerja wattmeter ?
5) Bagaimana
cara penggunaan wattmeter ?
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1
PENGERTIAN
Wattmeter
adalah instrumen untuk mengukur daya listrik (atau rate suplai energi listrik)
dalam satuan watt untuk rangkaian sirkuit apapun, dimana alat ini merupakan
kombinasi antara voltmeter dan ampermeter.
2.2
FUNGSI
Watt meter ini
merupakan salah satu alat ukur listrik yang berfungsi untuk mengukur secara langsung daya yang
terpakai pada suatu rangkaian listrik.
Gambar 1. Komponen Alat
Keterangan1 Jarum penunjuk
2 Kaca
3
Pengatur Nol (Zero)
4 Skala
: terdiri dari 120 bagian (linear)
5
Terminal tegangan6 Terminal arus
7 Tabel Perkalian
Ø
Jarum
penunjuk berfungsi sebagai penunjuk besaran yang di ukur.
Ø
Kaca
berfungsikan untuk mengeliminir kesalahan parallax dalam pembacaan.
Ø
Pengatur
Nol (Zero) berfungsi untuk mengatur
posisi nol dari penunjukan jarum.
Ø
Skala
berfungsi untuk membaca dari hasil pengukuran.
Ø
Terminal
tegangan digunakan untuk menyambungkan tegangan. Terminal common tegangan diberi tanda (±), dan terminal
tegangan yang lain mengindikasikan ukuran tegangan terukur.
Ø
Terminal
arus : Salah satu terminal diberi tanda (±) untuk menunjukkan bahwa terminal ini dihubungkan dengan terminal
common tegangan, dan terminal arus yang lain mengindikasikan ukuran arus
terukur.
Ø
Tabel
Perkalian : letak tabel perkalian di sisi samping alat ukur, tabel
ini digunakan untuk menentukan besarnya daya nyata dari nilai penunjukan.
2.4 Prinsip Kerja
Wattmeter pada dasarnya merupakan
penggabungan dari dua alat ukur yaitu Amperemeter dan Voltmeter, untuk itu pada
Wattmeter pasti terdiri dari kumparan arus (kumparan tetap) (kumparan putar),
sehingga pemasangannya juga sama yaitu kumparan arus dipasang seri dengan beban
dan kumparan tegangan dipasang paralel dengan sumber tegangan. Apabila alat
ukur Wattmeter dihubungkan dengan sumber daya), arus yang melalui kumparan
tetapnya adalah i1 , serta arus yang melalui kumparan putarnya i2 , dan dibuat
supaya masing-masing berbanding lurus dengan arus beban i dan tegangan beban v,
maka momen yang menggerakkan alat putar pada alat ukur ini adalah i1. i2 = Kvi
untuk arus searah, dimaka K adalah adalah suatu konstanta, dengan demikian
besarnya momen berbanding lurus dengan daya pada beban VI .
Dan i2
adalah sefasa dengan V, maka penunjukan akan berbanding dengan VI cos f , yang
sama dengan daya yang dipakai oleh beban. Jadi dengan demikian untuk arus
searah maupun untuk arus bolak-balik dapat dikatakan bahwa penunjukan dari alat
ukut Wattmeter tipe elektrodinamik akan berbanding lurus dengan daya beban.
2.5 CARA PENGGUNAAN
Gambar 2. Bagan wattmeter
1.
Masukan Kabel Power Sumber ( In Put ) Pada Terminal WATT
& 10 A, Sesuai Petunjuk Pada Watt Meter Digital Yang
Bertuliskan “ POWER SOURCE “.
2.
Masukan Kabel Beban ( Out Put ) Pada Terminal COM & V,
Sesuai Petunjuk Pada Watt Meter Digital Yang Bertuliskan “ LOAD “.
3.
Setelah Kabel In Put ( Power Source ) & Out Put ( Load )
Terpasang, Hidupkan Watt Meter Digital Dengan Menggeser Tombol Pada Posisi ON.
4.
Tekan Tombol Pilihan Watt 1 ( 2000 W ) atau Watt 2 ( 6000 W –
X10 W) Bergantung Dari Beban Yang Akan Di Ukur.
5.
Apabila Pada Layar Tidak Tertulis Nol Maka Perlu Di Setting
Watt Zero Adjust Agar Tampilan Pada Layar Bernilai Nol.
6. Masukan Kabel In Put ( Power Source ) Pada Stop Kontak Agar Beban / Load Dapat Bekerja.
6. Masukan Kabel In Put ( Power Source ) Pada Stop Kontak Agar Beban / Load Dapat Bekerja.
6.
Lihat Hasil Tampilan Pada Layar, Apabila Menggunakan Batas
Ukur Yang Watt 1 ( 2000 W ) Maka Tampilan Pada Layar Merupakan Hasil Pengukuran
Daya Pada Beban / Load.
7.
Apabila Menggunakan Batas Ukur Yang Watt 2 ( 6000 W ), Maka
Hasil Pada Layar Di Kalikan 10 Baru Ketahuan Hasilnya.
8.
Apabila Sudah Selesai Dalam Pengukuran Daya, Matikan Watt
Meter Digital Dengan Menggeser Tombol Pada Posisi OFF.
BAB
3
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
v Dari penjelasan di atas dapat kita
ambil bahwa alat ukur ada berbagai macam jenisnya
v Alat ukur semakin tahun semakin
berkembang
v Wattmeter jarang sekali di
gunakan dalam media pembelajaran yang sering adalah AVOmeter / Multimeter
v Penggunaan alat ukur digital
lebih mudah di bandingkan dengan yang analog